Sulitnya Membagi Cinta

Kata Alkitab / 14 August 2015

Kalangan Sendiri

Sulitnya Membagi Cinta

daniel.tanamal Official Writer
6158

<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Pergumulan raja Windusara tidak jauh berbeda dengan raja Jalaludin Akhbar. Keduanya telah menciptkan perselisihan dan perseteruan yang tidak ada ujung pangkalnya. Perang dingin antar isteri sering membuat kisruh di istana. Masalah utamanya adalah persoalan membagi cinta. Seorang pria yang beristeri tiga, dapatkan ia berbagi cinta dengan adil dan bijaksana? Lihat saja bagimana sepak terjang ratu Rukayah yang selalu marah-marah setiap kali melihat sang raja nampak lebih dekat dengan ratu Jodha. Perang dingin ini tidak lama lagi akan menjadi perang terbuka saat masing masing isteri mengharapkan anaknya yang akan menjadi putera mahkota.

Pertanyaan yang harus dijawab untuk setiap pria atau wanita yang ingin berpoligami, "dapatkah Anda membagi cinta dengan jujur dan adil?" Jawabannya adalah "Tidak bisa". Untuk itulah Alkitab mengatakan "seorang pria akan meninggalkan ayah ibunya dan bersatu dengan isterinya, bukan isteri-isteri isterinya. Single not plural, satu saja bukan banyak. Monogamy is always in the heart of God. Lalu bagaimana dengan Abraham, Yakub, Daud dan Salomo? Mereka adalah tokoh Alkitab yang dipakai Tuhan. Benar sekali mereka adalah tokoh, tetapi tidak semua perilakunya harus diteladani. Mereka juga manusia.

Inilah hebatnya Alkitab, yang ditulis bukan hanya kelebihan dan kekuatan, tetapi juga kelemahan dan kekurangan, agar kita bisa belajar dari kehidupan mereka dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jangan seperti pak Badrun yang selalu mencari cari alasan "namanya juga manusia pak, masak makan setiap hari lauknya tahu dan tempe terus, bosan pak. Sekali kali sate kambing atau ayam goreng, supaya ada variasi." Logika pak Badrun memang benar kalau itu soal menu makanan, namun dalam hal pernikahan, tidak ada kamus boleh "jajan sana sini" kemudian nikah bawah tangan demi membenarkan 'perzinahan'. Yang namanya perselingkuhan adalah perzinahan. Dan kitab suci sudah jelas hukumnya.

Perjanjian Baru lebih tegas lagi dalam hal ini. "Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri,..." Secara khusus rasul Paulus mengulangi perintah itu dan menegaskan kembali "Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik." Menjadi seorang suami yang setia dengan satu isteri dan mampu mengurus rumah tangganya dengan baik sehingga keluarganya menjadi kesaksian adalah sebuah perintah yang hukumnya wajib. "Karena mereka yang melayani dengan baik beroleh kedudukan yang baik sehingga dalam iman kepada Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa." (I Tim 3:13)

Tingkat perceraian yang tinggi di negeri ini telah menjadi bukti nyata bahwa banyak pria atau wanita yang tidak bisa mempertahankan cintanya dalam waktu yang lama. Mencintai satu orang saja tidak bisa apalagi membagi cinta pada banyak orang. Itulah sebabnya Allah berfirman "Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!" Jangan pernah membagi cinta dengan siapapun selain pasanganmu sendiri. Pengkhianatan selalu berbuah persoalan. Kalau tidak percaya tanyakanlah pada raja Daud. Membagi cinta itu tidak sama dengan membagi potongan martabak atau pizza. Kalau Anda masih galau, tanyakan saja pada raja Jalaludin Akhbar atau Windusara.


(Penulis adalah Pdt Paulus Wiratno)
Sumber : Pdt Paulus Wiratno (diedit seperlunya tanpa mengurangi atau menambah maksud penulisan, oleh Daniel Tanamal - Jawaban.com)
Halaman :
1

Ikuti Kami